Salah satu
kerepotan mengasuh bayi adalah intensitas buang air kecil dan buang air besar yang
sering. Bayi harus berulang kali dibersihkan. Pakaian jadi mudah kotor dan
cucian menupuk. Padahal membersihkan kotoran yang menempel di popok juga tidak
mudah.
Beberapa produk
telah tersedia untuk memperingan pekerjaan mengasuh bayi. Popok sekali pakai
(pospak) cepat mendapat sambutan dari para orang tua karena praktis. Clodi juga
sudah banyak diterima setelah edukasi yang berkelanjutan. Kini muncul tren
untuk kembali ke masa lalu, yakni tatur sedari dini. Ketiga pilihan ini
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipelajari sebelum
memutuskan akan menggunakan cara yang mana.
Pospak Si
Raja Praktis
Hadirnya pospak
membuat pekerjaan mengasuh menjadi jauh lebih ringan. Pospak dapat menyerap
pipis bayi berulang kali dan hanya perlu segera diganti bila sudah penuh atau
saat ada kotoran. Pakaian bayi tidak ikut kotor sehingga tidak ada cucian
menumpuk. Bayi juga bisa tidur lebih lelap karena tidak terganggu saat pakaiannya
basah.
Sayangnya
pospak sama sekali tidak ekonomis. Belanja pospak menjadi pengeluaran rutin
yang tidak bisa terlewat. Belum lagi bila bayi mudah mengalami ruam, produk
pendukung seperti krim pencegah ruam pun harus selalu tersedia.
Popok kotor
perlu mendapat perlakuan khusus. Pertama, popok harus dibersihkan, lalu dilipat
sedemikian rupa agar kotoran dan bau tidak menguar ke mana-mana. Kemudian
sampahnya tidak boleh dibuang sembarangan karena tidak bisa terurai dalam waktu
lama.
Karena sudah lama tidak menggunakan pospak, jadi foto ini saya pinjam dari web.kao.com |
Clodi Bisa
Dicuci
Beberapa tahun
belakangan, hadirlah popok kain dengan teknologi terbaru. Clodi, yakni cloth
diapers memiliki dua lapisan utama. Inner berupa lapisan kain yang
mudah menyerap air, dan cover yang terbuat dari kain berbahan waterproof.
Popok kain
model terbaru ini bisa membuat pipis tetap tertahan di dalam popok dan tidak
membasahi tempat lain. Clodi dapat dicuci berulang kali. Penggunaannya lebih
ekonomis karena tidak perlu adanya anggaran khusus setiap bulan.
Agar dapat
berfungsi secara maksimal, perawatan clodi harus dilakukan dengan hati-hati.
Bagian inner dan cover perlu perlakuan yang berbeda. Lapisan waterproof
akan rusak bila terkena sinar matahari secara langsung, sedangkan lapisan inner
tidak dapat menyerap pipis dengan baik bila terlalu banyak residu detergen
yang tertinggal. Meskipun begitu, dengan perawatan yang sesuai clodi dapat awet
dan bahkan bisa digunakan kembali oleh anak kedua dan ketiga.
Clodi dapat
menjadi jalan tengah dalam mengatur kotoran bayi. Selain lebih ekonomis, kesibukan
merawat bayi menjadi lebih praktis karena tidak perlu berkali-kali dibersihkan.
Memang perlu waktu untuk mencuci clodi yang penuh kotoran, namun karena itulah penggunaan
clodi lebih baik bagi lingkungan karena tidak menghasilkan tumpukan sampah yang
sulit terurai.
Koleksi clodi anak pertama dan kedua saya. |
Tatur Teratur
Bayi yang
menggunakan pospak maupun clodi pada akhirnya harus melewati fase tatur. Tatur
berarti membiasakan bayi untuk buang air di tempat yang telah disediakan, saat
ini lebih dikenal dengan istilah potty training atau toilet training.
Kebanyakan balita mulai diajarkan buang air di kamar mandi setelah ia bisa
berdiri tegak atau bisa mengungkapkan keinginan untuk buang air.
Sebelum adanya
pospak dan clodi, ternyata tatur sudah dilakukan sejak awal. Orang tua
atau pengasuh yang berpengalaman kerap mulai setelah tali pusar bayi puput. Ada
juga yang memulai saat bayi telah berusia satu atau tiga bulan. Caranya dengan
mempelajari siklus biologis bayi. Mencatat waktu bayi pipis atau pup, kemudian melepas
popok dan membawa mereka ke kamar mandi atau tempat tertentu yang telah
disediakan di waktu-waktu tersebut.
Metode tatur
sejak dini sekarang dikenal dengan istilah ellimination communication. Metode
ini mengeliminasi penggunaan pospak. Kata “communication” digunakan
karena dalam proses tatur pengasuh dan bayi belajar untuk saling berkomunikasi.
Bayi sebenarnya
telah menunjukkan tanda-tanda akan pipis atau pup dengan caranya sendiri
seperti menggerakkan kaki dengan gelisah, melepas payudara ibu saat menyusu,
atau memberontak ingin turun dari gendongan. Orang tua atau pengasuh bayi
belajar menangkap sinyal yang diungkapkan bayi sedemikian rupa untuk melepas
pakaiannya dan membawanya ke toilet. Saat sudah berada di tempat buang air,
pengasuh memberi tanda dengan suara tertentu seperti “Pisss...” atau “Sssh...”
dengan konsisten agar bayi dapat menghafalkan dan mengerti bahwa sudah waktunya
buang air dengan aman.
Pada awalnya
proses ini mungkin melelahkan karena harus berulang kali melepas pakaian bayi
dan mondar-mandir ke kamar mandi. Untungnya, bila sudah terbiasa, tidak
diperlukan lagi anggaran rutin untuk membeli pospak selama beberapa tahun,
tumpukan sampah setiap hari, maupun cucian yang menggunung.
Setiap metode
memiliki kelebihan maupun kekurangan. Begitu juga dengan setiap keluarga yang
memiliki kondisi berbeda. Setelah mempelajari dan menyesuaikan dengan kondisi
masing-masing, dapat ditentukan metode yang paling pas untuk digunakan.
Bisa jadi
ketiga metode tersebut digunakan bersamaan dalam kondisi yang berbeda. Clodi
bisa dipakai sambil menatur bayi agar pipis tidak sampai rembes ke kasur atau
lantai bila terlambat membawa ke kamar mandi. Sedangkan pospak bisa dipakai
saat berpergian dalam waktu lama ke tempat yang tidak mudah menemukan kamar
mandi. Apapun metode yang digunakan, kenyamanan bayi dan pengasuh menjadi hal
utama yang patut dipertimbangkan.
Sayangnya saya juga tidak punya dokumentasi saat tatur anak kedua sejak usia 1 bulan. Jadi foto ini saya pinjam dari PublicDomainPictures dari Pixabay. |
Suka deh sama artikelnya, terutama kalimat terakhir, karena ketika bayi nyaman dan pengasuh tenang, semua bahagia.
BalasHapusTerima kasih berkenan mampir, Cikgu. Love!
Hapusbagus, bisa diikuti oleh calon ibu
BalasHapusyes.. pokoknya disesuaikan dengan kebutuhan. karena mengasuh bayi itu melelahkan
BalasHapusTulisannya bagus banget dan proporsional, sebagai ibu beranak banyak,suka banget sama kalimat penutupnya, bagian kenyamanan bayi dan pengasuh di setiap rumah tangga kan memang beda-beda definisinya.
BalasHapusEnak banget bacanya, Kak. Sukses ya!
BalasHapus